07 Oktober 2008

Shogun dan Kaisar Jepang, samakah?

Menurut saya dulu, istilah Shogun merupakan suatu jabatan tertinggi di Jepang sebelum era Meiji. Namun belakangan saya mulai mencari-cari informasi tentang itu dan kebetulan mendapat fakta yang sangat menarik.


Shogun dalam bahasa Jepang berarti Jendral dimana lengkapnya adalah Sei-i Taishogun yang artinya "Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan orang biadab. 
Orang biadab ( https://id.wikipedia.org/wiki/Shogun) yang dimaksud disini adalah suku Emishi yang tinggal di wilayah timur jepang. Shogun merupakan pejabat pimipinan klan samurai yang didapat berdasarkan garis keturunan.

Shogun pertama adalah Otomo no Otomaru yang menjabat di akhir abad ke-7. Abad ke-7 merupakan jaman Nara dimana ibukota pemerintahan Jepang Kuno ada di kota Nara. 
Dan shogun terakhir jepang adalah Tokugawa Yoshinobu yang berakhir jabatannya pada tahun 1867 ada jaman Edo. Shogun berakhir pada era Meiji. 

Jaman Edo dimulai sejak pemimpin klan Tokugawa yaitu Tokugawa Ieyasu menjabat sebagai Shogun pada awal abad ke-16. Jaman Edo dimulai pada saat pusat pemerintahan dipindahkan ke Edo/Tokyo. 


Gambar di samping merupakan lukisan Sakanoue no Tamuramoro seorang Sei-i Taishogun karya Kikuchi Yosai.

Kaisar jepang merupakan pemimpin tertinggi yang dianggap keturunan para dewa matahari, Amaterasu. 
Gambar disamping adalah lukisan Kaisar pertama jepang, Kaisar Jimmu yang keberadaannya masih dianggap suatu mitos. 


Kaisar Jimmu dipercaya memerintah pada 711-585 SM. Jika dilihat dari masa menjabat, suatu yang tidak mungkin menjabat hampir selama 2 abad. 
Sampai saat ini juga Kaisar Jepang masih memimpin Jepang secara simbolis dimana roda pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri.

Kaisar yang mengangkat dan juga memberhentikan pejabat shogun. Jadi secara hierarki pemerintahan, Shogun berada dibawah Kaisar Jepang. 
Walau secara prakteknya, Shogun lah yang menjalani roda pemerintahan Jepang pada saat itu.
















Tidak ada komentar: