13 Oktober 2008

Orang Denmark paling bahagia di dunia?


Ulasan berikut ini bersumber dari suatu program TV '60 minutes' yang saya tonton kemarin di CNN.



Berdasarkan suatu survey yang dilakukan oleh badan independen Inggris (saya lupa namanya) yang telah dilakukannya untuk kesekian kalinya untuk men-survey negara-negara di dunia tingkat kebahagiaan warganya; dihasilkan bahwa warga Denmark merupakan warga yang paling bahagia di dunia. 


Peringkat ini sudah disandang Denmark untuk 3 tahun terakhir. Yang mengherankan adalah Amerika Serikat masuk ke peringkat 23, walau mereka cukup berbangga karena bisa mengalahkan Afghanistan dan Irak.

Penyelidikan lalu dilaksanakan ke negara Denmark untuk mengetahui apa penyebab warga negara dari negara Eropa yang "biasa-biasa" saja ini bisa menjadi warga paling bahagia di muka bumi. 


Ternyata ada 2 aspek dominan yang dimiliki oleh warga Denmark yang mungkin tidak dimiliki oleh warga negara lain. Ada juga suatu lelucon yang dijadikan hipotesa yang mengatakan bahwa orang yang berambut pirang cenderung periang dan lebih mudah bahagia. 

Namun setelah dilakukan penelitian, pernyataan itu ternyata salah. Sebetulnya tidak perlu dilakukan penelitian karena negara tetangga, Swedia warganya juga lebih banyak berambut pirang dan Swedia jauh lebih kaya daripada Denmark warganya tidak lebih bahagia daripada orang Denmark.

Aspek pertama adalah dari segi jaminan kehidupan mereka. Orang Denmark yang lahir dan menjadi warga negara yang resmi dari sejak lahir telah terjamin kehidupannya sampai mereka meninggal nantinya. 


Jaminan ini berupa jaminan kesehatan gratis, pendidikan gratis (dari pendidikan dasar sampai lulus kuliah) sampai pensiun yang dijamin pemerintah. 

Yang menarik adalah pada saat warga Denmark yang masuk kuliah. Di negara ini mahasiswa tidak perlu mengeluarkan sepeser pun uang untuk kuliah. Bahkan mereka dibayar oleh pemerintah untuk kuliah sehingga mampu mendorong minat kaum muda untuk kuliah. 

Dan yang luar biasanya adalah, mereka bisa menyelesaikan kuliah kapanpun mereka mau 5, 10 atau 15 tahun. Jika ada mahasiswa yang cuti 1 atau 2 semester untuk bekerja, Pemerintah tetap membayar "gaji" mahasiswa tersebut untuk kuliah. 

"Fasilitas" ini bukannya tanpa konsekuensi. Konsekuensi yang harus ditanggung warga Denmark untuk menikmati fasilitas ini adalah besarnya pajak sebesar 50% dari penghasilan mereka.

Selain jaminan hidup seumur hidup dari Pemerintah, kesenjangan sosial yang sangat kecil di masyarakat merupakan salah satu penyebab jarangnya terjadi kriminalitas dan gesekan di masyarakat. 


Dikatakan di Denmark jika ada seseorang tertikam (belum terbunuh), beritanya akan masuk berita utama di koran nasional karena jarangnya terjadi kriminalitas disana.

Aspek yang kedua adalah psikologis dan moral dari warga Denmark. Seorang Profesor Denmark yang mengajarkan "Ilmu Kebahagiaan" di suatu kampus di Denmark menjelaskan bahwa pengharapan dan keinginan yang berlebihan membuat manusia tidak bahagia. 


Dia memberi gambaran dari kebahagiaan yang menjadi tujuan orang Amerika (sering disebut "American Dream"). Gambaran kebahagiaan orang Amerika adakah semakin banyak semakin bagus; sehingga impian orang Amerika adalah memiliki uang yang lebih banyak, mobil yang lebih mewah, rumah yang lebih besar, dan sebagainya. 

Keinginan dan pengharapan yang berlebihan dan jauh dari realistis membawa sebagian besar warga Amerika mengalami banyak kekecewaan dan ketidakbahagiaan karena keinginan dan harapannya yang tidak terwujud. 
Dan mungkin mereka juga akan keberatan dengan potongan pajak penghasilan sebesar 50%. 

Lain halnya dengan warga Denmark. Psikologis orang Denmark adalah memiliki keinginan dan harapan yang realistis dan juga tidak ambil pusing dengan kegagalan mereka. 

Misalnya seorang Denmark memiliki keinginan untuk memiliki 2 buah mobil, namun hanya mampu memiliki sebuah mobil. Orang itu akan berkata,"yah biarlah, masing banyak kok orang yang ga punya mobil". 

Jadi moral mereka yang selalu berpikir positif serta memiliki keinginan dan harapan yang realistis yang membuat mereka menjadi warga yang paling bahagia di muka bumi.

Mungkin ada beberapa bangsa yang meremehkan dan menganggap orang Denmark kerjaannya hanya bersantai-santai sambil minum bir, makan ikan yang banyak dan tidak memiliki ambisi dalam hidupnya.

Mungkin kita warga Indonesia bisa belajar dari negara Denmark perihal mengejar kebahagiaan.

Tidak ada komentar: